KAPUAS HULU - Di jantung perbatasan Indonesia, tepatnya di Nanga Badau, Kapuas Hulu, sebuah kisah inspiratif tentang ketahanan pangan tengah terukir. Para prajurit dari Satgas Yonkav 3/AC tak hanya menjalankan tugas menjaga kedaulatan negeri, tetapi juga merajut kesejahteraan melalui berbagai kegiatan produktif yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Inisiatif ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata komitmen TNI dalam mendukung program pemerintah untuk membangun kemandirian pangan di wilayah-wilayah terdepan. Dengan tangan terampil, lahan tidur di sekitar pos penjagaan disulap menjadi sumber kehidupan baru, melalui beternak ayam potong, ayam petelur, bebek, serta pengembangan kebun yang subur.
“Kegiatan ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi selama bertugas tetapi juga menjadi bagian dari upaya nyata dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya memanfaatkan lahan yang tersedia. Inilah salah satu bentuk nyata dari pendekatan Teritorial yang kami laksanakan, menjadikan prajurit bukan hanya menjaga keamanan tetapi juga pelopor dalam ketahanan pangan, ” ujar Dansatgas Yonkav 3/AC.
Lebih dari sekadar menyediakan pangan, program ini bertujuan membuka cakrawala baru bagi warga. Peternakan dan berkebun kini dilihat bukan hanya sebagai pekerjaan, melainkan solusi strategis untuk mendongkrak ketahanan pangan dan perekonomian keluarga di daerah perbatasan.
Antusiasme warga terlihat jelas. Banyak dari mereka yang telah mulai mengadopsi praktik peternakan dan pertanian yang diajarkan oleh para prajurit, menerapkannya dalam skala kecil di lingkungan rumah mereka. Melalui upaya bersama ini, Satgas Yonkav 3/AC berharap dapat meninggalkan jejak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat perbatasan, sekaligus mempererat benang kemanunggalan antara TNI dan rakyat.